Wellcome To My Blog... Jimmy Marcelus Official Website.... Maaf, This Blog Under construction... Plss..Jangan Klik Ini ..

Sabtu, 01 November 2008

Dokumen Rahasia bukti keterlibatan AS / CIA dalam beberapa aksi di Indonesia, dijual di amazone.com


As it was on the way to the printers, both the CIA and the United States State Department took action to block the publication of a book detailing U.S. covert action and goverment involvement in the coup in Indonesia which resulted in the loss of up to one million lives (the victims of the U.S. sponsored purge were leftists, not surprisingly). The documents have been reproduced on the George Washington University Archive site and reveal that American involvement included passing the names of leftists the Indonesian death squads (with the Ambassador at the time suggesting that these steps were required since, on their own, the Indonesia military seemed to be to clueless to figure out who these people were themselves.
In one of the more interesting quotes from the article the embassy reports back to Washington at the time that "We frankly do not know whether the real figure" of communists who have been killed "is closer to 100,000 or 1,000,000 but believe it wiser to err on the side of the lower estimates, especially when questioned by the press." The comminiques also address the possibility of public disclosure of U.S. covert action and involvement in the massacres by noting that "The chances of detection or subsequent revelation of our support in this instance are as minimal as any black bag operation can be."

According to quotes from the pdf reproductions of the documents on the George Washington University site, "The CIA, as well as action officers at the State Department, have prevented the official release of either volume, already printed and bound by the Government Printing Office. he Indonesia volume includes significant new documentation on the Indonesian Army’s campaign against the Indonesia Communist Party (PKI) in 1965-66, which brought to power the dictator Suharto.U.S. Embassy reporting on November 13, 1965 passed on information from the police that “from 50 to 100 PKI members were being killed every night in East and Central Java."

They also note that this is not the first time either the CIA or the State Department have acted to block embarrassing revelations, pointing out that "The CIA’s intervention in the State Department publication is only the latest in a series of such controversies, dating back to 1990 when the CIA censored a State volume on Iran in the early 1950s to leave out any reference to the CIA-backed coup that overthrew Mossadegh in 1953. The chair of the State Department historical advisory committee resigned in protest."

According to the State Department Historical Advisory Committee’s summary as of September 1, 1999 of the “Status of Johnson and Nixon Era interventions "the Panel decided on April 20, 1998 to acknowledge covert action in Indonesia, that the CIA completed review of the documents on August 28, 1998, and that the volume then went into page proofs, “however, publication has been delayed.”

The FWU summary exhibit also notes that the documents reveal that the U.S. was funding the efforts of the Indonesian version of the Gestapo death head squads, by noting that the documents discuss "Ambassador Green's December 2, 1965 endorsement of a 50 million rupiah covert payment to the army-inspired but civilian-staffed action group [Kap-Gestapu]... still carrying burden of current repressive efforts targeted against PKI...." (Note the PKI were the leftists targetted for wide spread slaughter during the purge of the time).

Despite the fact that the documents were declassified, certain information is still being blocked, and noting that Gestapu intelligence at the time was not up to the standards of their German counterparts of earlier decades the documents discuss how the United States Embassy made up a list of communists, removed the attribution to the U.S. embassy to cover their tracks and that this list “is apparently being used by Indonesian security authorities who seem to lack even the simplest overt information on PKI leadership at the time….” Full information is still being withheld for while the documents reveal that "On December 2, 1965, Green endorsed a 50 million rupiah covert payment to the Kap-Gestapu movement leading the repression; but the December 3 CIA response to State is withheld in full."

Links to the pdf files posted (in protest) on the GWU site on the Web follow ...

0 comments:

About This Blog

"Siapa saya......???"
Ini memang pertanyaan yang sangat sulit buat saya sendiri; saya sendiri nga benar-benar tahu siapa saya sebenarnya, dari hari kehari masih dalam tahap memcari identitas hidup:0 Bahkan, saya sudah bukanlah orang yg sama saat 4 tahin yg lalu dimana saya datang dari desa kecil di Manado untuk mencari pekerjaan di Jakarta.

To the point aja , saat saya tinggal di Jakarta saya tidak lahir di Jakarta, atau Jawa saya lahir di desa kecil di pegunungan daerah Minahasa bagian selatan, banyakan dari kita sebut kita orng Manado. berhubung saya orang kampung mengenal kata "komputer" saja baru kelas 1 SMA saat pindah sekolah salah satu sekolah di pusat kota Manado.
awalnya pandangan saya agak jealous sama orang Jawa:( dikarenakan opini saya tentang Sentralisasi yg diusung sukarno dan diwarisi oleh Suharto:fuck: selama kurang lebih setengah abad.disamping perbedaan ideologi.

Saya menurut saya sendiri :

* Ganteng
* nga lugu nga serem :D
* Honest +++ <---yg wanita tolong diperhatikan

Saya menurut kebanyakan teman-teman saya:

* Ngotot (dalam cara yang baik)
* Keras
* curious
Saya dan memang saya:

* Setia <--------- lagilagi untuk wanita supaya diperhatikan
* Dedicated
* Obsesif

Berpandangan politik moderat,dan konservativ dalam hal pandangan sosial , mengunakan Bahasa Indonesia ejaan dan tata bahasa sangat liberal. makanya campur campur.

Saya telah tinggal dan belajar di berbagai daerah, sehingga apa yang saya tahu, tentu saja, sebagian besar gak keluar. :D

Walaupun kelihatannya, saya bukan aktivis. saya tetap akan menulis mengenai isu-isu kontroversial seperti global Propaganda; sabotase, coup d'etat,assasination figur penting,espionase,hijaking dan apapun mengenai operasi2 hitam. tapi saya gak bakalan protes di jalan-jalan dan tentu saya paling tidak ingin memimpin revolusi berikutnya. Indonesia tidak dapat diubah dalam beberapa hari. dan tentunya tidak dapat diubah oleh para blogger yg cuma berani bicara dari jauh:D sorry no offense soalnya termasuk.
bahkan saya tidak akan mencoba untuk mengubahnya, saya hanya akan menulis segala sesuatu tentang itu.

dan siapapun yg melihat blog saya akan tahu bahwa: dan ada beberapa hal yang membuat aku penasaran, termasuk dunia intelejen, imperialisme budaya, dan aksi leading society terhadap kehidupan masyarakat Indonesia, cara kerja propaganda, situasi yang ingin anda liat kemarin, tetapi yang Anda mungkin tidak ingin mendengar lagi saat ini.
Selain itu, saya adalah anggota dari Generasi X dan sinis hidup di dunia yang luar biasa campuran antara kenaifan dan memanjatkan paranoia. Jika ini adalah mode maka saya tidak ingin mengikutinya, dan jika ia adalah tren maka yakinlah anda saya bukan bagian dari itu.
Mengapa saya blogging?
Saya telah melihat hal-hal yang kebanyakan orang tidak pernah lihat, dan kegiatan pengalaman dari perspektif bahwa kebanyakan orang tidak menyadari ada. Secara alami, saya merasa perlu untuk memberitahu orang tentang itu.
Alasan lain bahwa saya blogging, terutama sebagai sesuatu hal yg dipegang teguh, adalah karena kadang-kadang saya merasa suara kita kurang didengar,untuk protes kepada ketidaktahuan yang dibiarkan untuk ada di Indonesia, dan oleh tindakan beberapa kelompok yang tampaknya akan pergi ke upaya untuk mempertahankan kebodohan ini.
Kelompok-kelompok ini adalah:

* Politisi dengan kepentingan pihak tertentu untuk memastikan bahwa saat ini peristiwa sejarah yang direkam hanya dengan cara yang baik untuk mereka.

* Media yang kurang peduli tentang menginformasikan kepada publik mengenai kedua sisi dari sebuah argumen, daripada mereka lakukan memperkuat masyarakat dilihat pada sisi yang paling sesuai dengan usahanya.

* Media yang sangat peduli tentang kurang adil memberi keterangan dari berita daripada mereka lakukan untuk mencari keuntungan.

Oleh karena itu, saya sangat dari pendapat yang terlalu banyak informasi penting yang dikuasai oleh orang-orang yang seharusnya tidak dipercaya untuk membagikan melengkapi sampel minyak wangi, apalagi langsung pendapat umum.
Untuk alasan ini, saya memutuskan untuk mencoba dan menyediakan sumber berita yang tidak diliput secara luas oleh "media"
Saya tidak secara khusus menyerang atau mempertahankan Indonesia dan saya tidak menulis keluar dari sejarah , budaya atau politik. Jika saya tidak pedukilan sesuatu bukan berarti bahwa saya tidak sadar tentang hal itu, hanya saya tidak merasa perlu untuk memasukkannya.
Saya akan gembira memperdebatan masalah, tetapi tidak merasa berkewajiban untuk memberikan komentar berarti jika kurang setuju dengan apa yang saya katakan,tidak masalah jika tidak ingin didengar.
Akhir kata, saya tidak didukung politik, saya tidak dibayar untuk mendapatkan blog ini dan Anda tidak perlu membaca apa yang saya menulis jika Anda tidak menyukainya.
Di sisi lain, jika banyak orang untuk berbicara banyak sekaligus akan menjadi hilang dalam hiruk-pikuk dan hanya angriest atau loudest orang akan mendengar.
Saya hanya memiliki suara sangat tenang, tetapi saya katakan beberapa hal menarik jika Anda melihat cukup mendalam untuk melihat.

Pengikut